Anyer (30/04/2019)– Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untirta gelar agenda workshop inkubator wirausaha selama dua hari. Acara ini dibuka oleh Wakil Kadin Provinsi Banten Bidang UMKM, Sudrajat Syahrudin. Menurut ketua pelaksana Adih Supriadi. S.E., M.M. Agenda yang diselenggarakan di Anyer ini diikuti oleh pelaku UKM dan entrepreneur di lingkungan kampus maupun masyarakat sekitar. Workshop ini pun menghasilkan pembentukan Jawara Inkubator Wirausaha (JIWa).
Menurut Ketua JIWa, Agus David Ramdansyah, Ph.d mengatakan bahwa agenda tersebut memberikan banyak pengetahuan terkait dengan inkubasi bisnis. Bahkan, ia juga mengatakan bahwa setelah agenda berakhir, FEB Untirta telah memiliki inkubasi bisnis sendiri. “Banyak pengetahuan yang didapat selama acara tersebut, terutama tentang inkubasi bisnis. Dan Alhamdulillah, akhir dari kegiatannya pun tercapai yakni selain menambah wawasan dan pengetahuan tentang inkubasi bisnis, juga terbentuknya suatu inkubasi bisnis di FEB Untirta khususnya dan kota Serang serta Banten secara umum”, Rabu (30/10).
Ia mengatakan, keberadaan inkubasi bisnis merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena, dengan adanya inkubasi bisnis itu, dapat membantu dalam mengatasi permasalahan bisnis yang dihadapi oleh pelaku bisnis.
“Keberadaan inkubasi tersebut dirasa sangat penting dan ditunggu oleh masyarakat, terutama oleh pelaku entrepreneur dan UKM, untuk membantu mengembangkan usaha mereka dan membantu mengatasi segala permasalahan usaha yang dihadapi oleh mereka,” tuturnya.
Agus pun berharap, dengan terbentuknya inkubasi bisnis ini, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya pelaku UKM. “Dan semoga inkubasi bisnis ini dapat dijalankan dengan profesional dan proporsional. Sehingga, keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dan memberi manfaat pula terhadap seluruh SDM yang menjalankannya,” jelasnya.
Menutut Direktur PIWKU Kota Cilegon, Ibu Laura Irawati. S.Sos., berpendapat bahwa Kegiatan ini merupakan sebuah gebrakan baru dari sebelumnya Dekan FEB Untirta Bapak Dr. H. Fauji Sanusi, Drs. MM memberikan inisiasi pembentukan PIWKU di kota cilgon , untuk memenuhi permintaan kota serang dalam membentuk inkubator bisnis, mengambil inisasi dilevel FEB Untirta yang akan dikolaborasikan dengan dua triple helix lainnya, pemkot kota serang dan Telkom cabang banten. Pesan saya untuk Inkubator bisnis yang baru terbentuk ini adalah cukup konsistensi dalam bergerak, karena biasanya semangat dan bagus diawal saja, tapi larut dengan kegiatan-kegiatan lainnya, tapi saya yakin, bisa konsisten kedepan, karena melihat semangat dan antusiasme dalam mengembangkan inkubatornya saja tetapi UMKM-nya juga menjadi unggulan di kota serang tetapi juga di provinsi banten.
Sementara itu, Steering Committee (SC) JIWa, Dr.Hady Sujtipto. SE.,M.Si, mengapresiasi pembentukan JIWa. Ia mengatakan bahwa hal ini menjadi perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh FEB Untirta.
“Sangat mengapresiasi pembentukan inkubator bisnis sebagai perwujudan tanggungjawab Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk bagaimana pentingnya membentuk mental dan pola pikir entrepreneurship yang mengadopsi teknologi bagi para mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya,” katanya.
Menurutnya, pembentukan JIWa menjadi penting untuk mewujudkan sistem triple helix, yaitu keterlibatan pemerintah, akademisi dan swasta, dalam pengembangan dan penguatan UMKM.
“Terwujudnya sistem tripple helix di Kota Serang ini untuk dapat menaikkan kelas UMKM di tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional. Dan bisa menjadi UMKM unggulan dengan produk yg memiliki kekhasan Kota Serang dan Banten yang berdaya saing,” tuturnya.
Ia pun berharap, terbentuknya JIWa dapat menjadi pusat pengembangan kewirausahaan yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Serang dan mahasiswa, yang mulai melalukan usaha bisnis. Sehingga, dapat melahirkan pelaku bisnis dan dapat berdaya saing serta mengurangi tingkat pengangguran.
“Sarannya (untuk pengurus JIWa yang baru), di awal harus segera memdapatkan legal standing lembaga, melakukan pemetaan usaha yang berada di lingkungan mahasiwa, dan membangun jaringan dengan stakeholder yang terkait,” tandasnya. (MC)