KULIAH TAMU : MEMPERSIAPKAN LULUSAN D3 AKUNTANSI DI ERA INDUSTRI 4.0

Diposting pada

Prodi D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengadakan kegiatan pada hari Selasa, 5 November 2019 di Auditorium Gedung B lantai 3 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Pakupatan, Serang Banten. Kegiatan tersebut merupakan kuliah tamu yang bertema “Peluang dan Tantangan Lulusan Prodi D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Era Revolusi Industri 4.0. Kuliah Tamu diikuti oleh seluruh mahasiswa D3 Akuntansi dan dihadiri oleh Dosen D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang dibuka oleh Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dr. Fatah Sulaiman, ST., MT. Selain dihadiri oleh Rektor, kuliah tamu juga dihadiri Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Dr. H. Fauji Sanusi, Drs, MM dan Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Materi pertama disampaikan oleh Drs. Sahat Dame Situmorang, Ak., MM., M.Com (Kepala Bidang Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat) dari Kanwil DJP Banten. Materi yang disampaikan tentang sumber pembiayaan negara bersumber dari Pinjaman luar negeri & dalam negeri, menjual sumber daya alam, dan pajak. Sumber pendapatan negara 82% dari pajak. Pajak digunakan untuk belanja negara, pemerataan kesejahteraan, perwujudan ideologi politik sosial budaya pertahanan dan keamanan. Pajak sebagai wujud sosial untuk distribusi pendapatan dan bentuk budaya gotong royong masyarakat. Oleh karena itu, pajak anti terhadap free rider (menikmati tanpa berkontribusi). Pada era industri 4.0, Direktorat Jenderal Pajak telah menyediakan sarana untuk membayar dan melaporkan pajak dengan mudah, yaitu dengan pembayaran pajak secara elektronik.

Materi Selanjutnya disampaikan oleh Muhammad Masykur SE., MM., CFrA., QIA (Kepala Perwakilan BPKP Prov Banten) tentang perkembangan elektronifikasi pemda seperti SIMDA (Sistem Keuangan Daerah). Selain itu, peran strategis BPKP dalam mengawal keuangan daerah dan dana desa, yang menghasilkan aplikasi SISKEUDES (merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri). Dalam penyampaian materi Bapak Muhammad Masykur SE., MM., CFrA., QIA mengingatkan mahasiswa D3 Akuntansi bahwa akuntansi di masa depan merupakan akuntansi berbasis cloud, akuntansi mendapat pengaruh kekuatan penggunaan Big Data, akuntansi mengintegrasikan informasi keuangan non-tradisional dalam sistem modern, pekerjaan akuntansi bersifat efisien dan mobile, peran akuntansi berubah secara radikal. Oleh karena itu, diperlukan akuntan yang expert dalam bidang penyedia informasi keuangan di mana teknologi informasi menjadi kebutuhan pokok.

Setelah materi dari BPKP, materi berikutnya disampaikan oleh Master Irfan Ibrahim, SE., CRGP (Komisaris Independen Jamkrida Banten) tentang peran komisaris independen BUMD di era industri 4.0. Keberadaan BUMN (Jamkrida Banten) didasarkan pada beberapa landasan hukum. Keberadaan komisaris pada Jamkrida mengacu pada Undang-undang No 40 /2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-undang 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah ,Peraturan Pemerintah 54/2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah, Permendagri  37/2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris dan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah, Peraturan Daerah, Anggaran Dasar Perusahaan, dan Peraturan Internal Perusahaan. Sedangkan untuk pengangkatan komisaris berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Syarat menjadi anggota komisaris secara garis besar memiliki kemauan dan integritas. Hal ini tidak jauh dari tugas komisaris yang melaporkan hasil pengawasan kepada RUPS, membuat dan memelihara risalah rapat, melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, mengawasi Direksi dalam menjaga keseimbangan kepentingan semua pihak, menyusun laporan kegiatan Dewan Komisaris yang merupakan bagian dari laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, memantau efektivitas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal dan auditor eksternal.

Materi terakhir disampaikan oleh Dede Irawan Hamzah, SE (Pimpinan KCP Bank Syariah Mandiri PCI sekaligus Ketua IKA Akuntansi Untirta) yang membahas tentang peluang dan tantangan di era industri 4.0. Hal ini dapat dilihat dengan berkembangnya fintech di Indonesia, antara lain asuransi online, pinjaman online, analis finansial online, payment, dan crowdfunding. Selain itu, dampak industri 4.0 memungkinkan pekerjaan di perbankan akan hilang, seperti customer service, teller, analis kredit, dan telemarketer. Ketrampilan bagi lulusan D3 Akuntansi UNTIRTA menghadapi revolusi industri 4.0 adalah belajar dan berinovasi, informasi media dan teknologi, terampil dalam hidup dan berkarir, serta komunikasi yang efektif. Mahasiswa D3 Akuntansi UNTIRTA antusias mengikuti acara kuliah tamu hingga acara berakhir. Pada penghujung acara, panitia memberikan review materi yang telah disampaikan pemateri kepada mahasiswa, dengan cara mahasiswa menjawab pertanyaan dari panitia, dan bagi pemenang diberikan cinderamata. (DY)