
Pertubuhan Masyarakat Indonesia di Penang (Permai) Penang bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengajar anak-anak masyarakat Indonesia di Penang untuk menumbuhkan spirit nasionalisme di perantauan melalui pendidikan kebangsaan.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 60 anak hadir anak-anak dalam kegiatan ini yang berasal dari anak-anak pekerja migran di Penang, Malaysia. Permai Penang selama ini telah mendirikan Sanggar Bimbingan sebagai pusat pendidikan anak-anak Indonesia di Pulau Pinang, Malaysia.
Pada program pengajaran ini, anak-anak Indonesia mendapatkan materi mengenai sejarah Indonesia dan pendidikan kebangsan.
Salah satu dosen Untirta Ina Indriani mengatakan menumbuhkan rasa nasionalisme penting dipupuk di usia anak-anak. Terlebih, kata dia, bagi anak-anak yang hidup di perantauan agar tumbuh kebangaan dan kecintaan terhadap tanah air.
“Menumbuhkan rasa nasionalisme penting agar tumbuh kebanggaan dan kecintaan terhadap tanah air,” ucap Ina.
Sementara itu, dosen Akuntansi Untirta Muhammad Taqi mengatakan mengajar anak-anak Indonesia di perantauan adalah bentuk pengabdian bagi para akademisi Indonesia bagi para diaspora di luar negeri.
“Belajar itu sepanjang masa. Sejak buaian hingga datang kematian. Mengajarnya jadi amalan tiada tara Pahalanya selamanya. Tetap beramal walaupun hanya dengan mengajarkan 1 huruf,” ujar Taqi.
Afrida Sundari, mahasiswi Pascasarjana Untirta, yang ikut serta dalam program ini juga merasa senang dan terharu bisa berjumpa dengan anak-anak di Permai dan menjadikan program ini sangat bermakna.
Penanggung Jawab Sanggar Bimbingan Permai Khozaeni Rahmad sangat senang dan bersyukur dengan adanya kerja sama ini untuk memberikan pembelajaran dan pengalaman dari pengajar yang datang langsung dari lndonesia.
Sementara itu, Sekretaris Permai Penang Agung Priatin menekankan pentingnya pendidikan nasionalisme kepada anak-anak WNI di Malaysia demi menjaga spirit Keindonesiaan dan mengenal budaya bangsa.
“Sejarah Indonesia penting diajarkan kepada anak-anak WNI di Malaysia agar mereka bangga dan cinta akan Indonesia. Dan apabila kembali ke Tanah Air bisa langsung beradaptasi setara dengan anak-anak yang ada di Indonesia,” ucapnya.