Penelitian kualitatif sebetulnya sangat menarik, namun peneliti di Indonesia jarang mengadopsi metode tersebut dalam penelitia-penelitiannya. Oleh karena itu pemahaman secara konprehensip tentang metode ini harus selalu dieksplorasi sehingga tidak ada kekeliruan dalam memahami dan memaknai tujuan penelitian dengan metode tersebut.
Demikian disampaikan oleh Windu Mulyasari, SE, M.Si, CSRS dan DR. Iis Ismawati, SE, M.Si setelah mengikuti work shop selama dua hari di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta awal April kemarin. Keduanya memang dikirim fakultas untuk mengikui acara tersebut dalam rangka meningkatkan komptensi dosen dilingkungan FEB.
Fokus pembahasan dalam work shop ini adalah tentang strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. “Ada beberapa strategi pengambilan data kualitatif”, demikian Windu mejelaskan lebih lanjut. Pertama deep interview, kedua observation dan ketiga FGD. Deep interview merupakan menggunakan pemetaan model mental dengan Zaltman Metaphor Elicitation Technique (ZMET) yang merupakan representasi psikologis dari situasi riil. Tenik ini tidak dapat digunakan dengan model Focus Group Discution (FGD), karena harus interview secara mendalam dan langsung dengan responden.
Kegiatan ini juga diikuti oleh dosen dari berbagai Perguruan Tinggi sehingu menambah dinamika dalam diskusi, disampaing kualitas kepakaran dari para pemateri yang cukup berkualitas dan menguasai materi workshop.
Diharapkan dengan mengikuti workshop seperti ini akan menambah pemahaman dan kompetensi dosen tentang metode penelitian khususnya yang berminat menggunakan metode penelitian kualitatif.
(fs)