DISKUSI BULANAN MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FEB UNTIRTA

Diposting pada

Dalam rangka  menumbuhkan  atmosfer akademik di kampus, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mulai tanggal  07 Februari 2020 melaksanakan Diskusi Bulanan Manajemen (DBM).  Acara dimulai dengan pembukaan  oleh Ketua Jurusan Manajemen Dr. Aan Khurosani,SE, MM. Dalam sambutannya, ketua jurusan mengatakan dengan  diadakannya Diskusi Bulanan di Jurusan Manajemen FEB Untirta, diharapkan dapat menumbuhkan kraetivitas-kreativitas dosen dalam menggali dan mengembangkan keilmuan, sehingga fungsi dosen tidak hanya mengajar, tetapi juga mau berdiskusi  untuk  mengembangkan dan menshare ilmu pengetahuan.  Tema  diskusi bulanan ini  berkaitan dengan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, proposal penelitian, model-model  jurnal penelitian yang akan dikembangkan, serta kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.  Kegiatan Diskusi Bulanan (DBM)  Ini dilaksanakan 2 kali dalam satu bulan, yang menampilkan 2 (dua) narasumber.

Narasumber pertama Dr. H.Fauji Sanusi, sebagai dosen FEB Untirta yang memiliki kepakaran dibidang manajemen strtaegik,   menyampaian materi tentang Bagaimana Meningkatkan Kinerja Organisasi  Publik, Materi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan dilingkungan  pemerintah Kota Cilegon.

Menurut Dr. H. Fauji kesimpulan dari hasil  penelitian adalah:

  1. Budaya Organisasi dengan instrument kerja tim dan menghormati orang dapat meningatkan efektifitas praktek TQM
  2. Budaya Organisasi dengan instrument inovasi dapat meningatkan efektifitas praktek TQM
  3. Implementasi TQM yang dilakukan secara terus menerus dapat meningkatkan proses kepemimpinan
  4. Pimpinan yang dapat membina kerjasama, efektif, mendorong tumbuhnya partisipati, pendelegasian dapat meningkatkan kinerja
  5. Leadership dapat meningkatkan pengaruh TQM terhadap Kinerja

Narasumber ke dua Dr. H. Akhmadi, SE, MM (Dekan FEB untirta) dosen yang ahli di bidang Manajemen Keuangan. Beliau menyampaikan  model penelitian tentang Firm Growth dan Dividen Policy sebagai faktor Pemoderasi Nilai Perusahaan menurut Dr. H. Akhmadi, SE., MM. Pengajuan  model ini mendapat masukan dari bebarapa dosen terhadap model penelitian, sehingga  model menjadi lebih sempurna .

Diskusi Bulanan Manajemen  minggu ke dua di bulan Februari, dilaksanakan tanggal 14 Februari 2018. Menampilkan 2 (dua) narasumber yaitu H. Boyke Pribadi, S.Si, M.Si. dan Dr. Moh. Mukhsin, SE, MM.

Narasumber pertama H. Boyke Pribadi, S.Si, M.Si sebagai dosen FEB Untirta yang memiliki kepakaran di bidang Statistik, menyampaikan materi tentang Bagaimana kemampuan analisis untuk membuat kebijakan, dalam paparannya H. Boyke Pribadi, S.Si, M.Si menyimpulkan  bahwa :

  1. Berpikir ilmiah merupakan syarat masyarakat kampus sebagi masyarakat ilmiah.
  2. Ada tiga ciri/sifat berpikil ilmiah, yakni skeptis atau tdk mudah mempercayai sesuai,  karena skeptis maka akan menimbulkan sikap kritis,  yakni mempertanyakan sesuatu apakah benar atau tidak.  Karena sering mempertanyak sesuatu maka timbullah kemampuan analitik,  yakni kemampuan mencari hubungan antara berbagao fenomena.
  3. Kemampuan analitik ini dibutuhkan untuk membuat kajian kebijakan yang memiliki banyak dimensi terkait.
  4. Dalam paparan disampaikan conto kajian kebijakan ttg implementasi Artificial Intelegent (kecerdasan buatan) di Indonesia.
  5. Analisa yg disampaikan menyangkut dampak AI dlm berbagai bidang, seperti ekonomi,  politik,  sosial,  budaya,  dan lain lain.

Narumber ke dua yaitu Dr. Moh. Mukhsin, SE, MM, sebagai dosen yang memiliki kepakaran dibidang manajemen operasional di FEB Untirta . Dalam diskusi kali ini, narasumber ke dua menampilkan model penelitian manajemen operasional. Dalam model penelitian tersebut digambarkan tentang Bagaimana Pengaruh Mediasi Komitmen Pada Hubungan Antara Kepercayaan Dan Kinerja  Rantai Pasokan.

Menurut Dr. Moh. Mukhsin berdasarkan hasil uji analisis menunjukkan bahwa komitmen mampu memediasi antara variable independen (kepercayaan) terhadap variable dependen (kinerja rantai pasok) artinya semakin tinggi kepercayaan diantara anggota rantai pasokan dapat mendorong pada semakin baiknya kinerja rantai pasok. semakin tinggi kepercayaan juga dapat mendorong pada semakin kuatnya komitmen anggota rantai pasokan. Efek tidak langsung variabel independen (kepercayaan) melalui komitmen lebih besar dibandingkan efek langsungnya dalam meningkatkan variable dependen (kinerja rantai pasok).

Semoga hasil diskusi bulanan yg sudah berjalan memberikan pengaruh yang positif untuk dosen-dosen di jurusan manajemen dan memotivasi untuk melakukan berbagai penelitian dan kajian di bidang ilmu Manajemen. (AK)