PENDAMPINGAN DESA WISATA FEB UNTIRTA KERJA SAMA DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

Diposting pada

Jakarta (26/09/2019), Sejak adanya Penandatanganan Perjanjian kerja sama antara Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga  Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa  Tentang Pengembangan  Desa Wisata Melalui Pendampingan Dengan Perguruan Tinggi di Daerah Perbatasan, Pulau Kecil dan Terluar dengan  Nomor : PKS.51/DBPIK/KEMPAR/2019 Pada tanggal 28 Februari 2019. Di mana hal ini merupakan pilot project antara Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dengan 52 Universitas di Indonesia dalam program pengembangan desa wisata secara berkelanjutan. Maka FEB Untirta secara aktif melakukan Pendampingan Desa Wisata Banyuresmi dan Kampung Wisata, Pancer Karangantu.  Pendampingan yang dilakukan adalah pelatihan mengenai sadar wisata, homestay, serta Digital Marketing dengan penggunaan sosial media  pada tahap pertama. Untuk tahap kedua akan dilakukan pendampingan dengan membantu membuatkan website, video profil, pelatihan tata kelola organisasi baik dari keuangan maupun sumber daya manusia

Pada  Tanggal 26 September Deputi Pengembangan    SDM Pariwisata dan Hubungan Antar lembaga  mengundang FEB Untirta pada   Malam Penganugerahan Indonesia Sustainable Tourism Awards  (ISTA) 2019, di mana adanya penghargaan untuk Pendamping Desa Wisata  serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nasional. Pokdariwis Kiamuk Pancer yang merupakan binaan FEB Untirta  mendapat juara 3 (tiga) untuk kategori Kelompok Sadar Wisata  Mandiri. Menurut Mira Maulani Utami yang merupakan salah satu  tim Pendamping Desa Wisata FEB Untirta , meskipun tahun ini FEB Untirta belum menjadi pemenang dalam pendamping Desa Wisata, akan tetapi tahun ini adalah tahun “stimulus” adanya pergerakan FEB Untirta untuk meningkatkan daya saing yang berkelanjutan untuk pariwisata di Banten.

Tentang  Desa Wisata dan Kampung Wisata

Desa wisata atau Kampung Wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Di mana perbedaan Kampung Wisata dan Desa Wisata adalah, Desa wisata terletak DI Kabupaten untuk Kampung Wisata terletak di Kota. Desa Wisata dan  Kampung Wisata adalah bentuk implementasi dari Community-Based Tourism. Community Based Tourism (CBT) adalah pariwisata yang memperhitungkan aspek keberlanjutan lingkungan, sosial dan budaya. CBT merupakan alat bagi pembangunan komunitas dan konservasi lingkungan atau dengan kata lain CBT merupakan alat bagi pembangunan pariwisata berkelanjutan

Tentang Kampung Wisata Pancer

Kampung wisata pancer merupakan kampung wisata di kota Serang yang lokasinyaberada kampung Pancer, Kelurahan Banten, Kecamatan Karangantu. Kampung wisata ini dikelola oleh pokdarwis Ki Amuk yang telah berdiri sejak 3 Juni 2016, berdasarkan SK Kadisporapar Kota Serang No. 821/11.2.Disporapar/2016. Adapun daya tarik dari kampung wisata ini meliputi wisata alam seperti; Pantai Pesisir Mangrove, Pelabuhan Karangantu, Pantai Pasir Putih, Kawasan Kesultanan Banten (Banten Lama), Wisata Hutan Mangrove, Wisata Bahari dan maritime, Wisata Ziarah, Pelabuhan dan Pelelalngan Ikan, Wisata Sejarah dan Kepurbakalaan, Jembatan Cinta, dan wisata seni dan budaya seperti; Rampak Bedug, Debus, Silat, Ketimpringan, Permainan Anak, dll. Beberapa prestasi juga telah diperoleh oleh pokdarwis Ki Amuk, salah satunya adalah menjadi juara satu lomba pokdarwis tingkat Provinsi Banten serta Juara 3 (tiga) kategori Kelompok Sadar Wisata  Mandiri.  Informasi mengenai Pokdarwis Kiamuk  dapat di lihat di sosial media  instagram @pokdarwiskiamuk  serta nomor facebook  Pokdarwis Kiamuk (MMU)